Bekasi_Mata Pers Indonesia – Tokoh Masyarakat dan Ulama Bekasi Utara yang tergabung dalam wadah Presedium Kabupaten Bekasi Utara (PKBU) menggelar acara silaturahmi Akbar di gedung STAE Attaqwa, Ujung Harapan Bahagia, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, Jumat (17/6).
Tampak dalam acara hadir, antara lain Bupati Bekasi Periode 1998-2003 Wikanda Darmawijaya, Ketua DPRD Kabupaten Bekasi BN Holik Qodratullah, Ketua Umum Jajaka Nusantara. HK Damin Sada, KH. Turmudzi, HD Sunaryo dan KH. Abid Marzuki, Ketua Lembaga GEBRAK Karman Supardi, serta para Tokoh Masyarakat, Tokoh Ulama, dan Tokoh Pemuda Bekasi Utara lainnya, juga para undangan yang turut menghadiri giat tersebut.
Selanjutnya Ketua PKBU, Syamsuri IB, S.Pd.i., serta Eman sulaeman selaku Kades Sriamur dan Sandam.R Kades Srimukti menceritakan tentang rekam jejak PKBU memperjuangkan rancangan pemekaran Kabupaten Bekasi wilayah Utara.
Dijelaskannya, sejak pertama kali dikukuhkan, PKBU telah banyak mengalami kemajuan dalam upayanya mengumpulkan segala persyaratan administrasi yang dibutuhkan.
Ia menegaskan, hanya dua persyaratan lagi yang dibutuhkan, yakni Surat Keputusan Bersama (SKB) antara Bupati Bekasi dengan DPRD, dan Surat Keputusan Masyarakat Desa (SKMD).
“Kami PKBU akan terus mendorong percepatan pemekaran Bekasi. Karena pemekaran juga sudah menjadi visi misi Gubernur Jawa Barat. Pj. Bupati harusnya sudah paham,” terang Samsuri.
Apalagi, lanjut Samsuri, “Pj. Bupati mendapatkan SK dari Kemendagri yang salah satu tugasnya dalam poin nomor tiga adalah tentang pemekaran Kabupaten Bekasi,” Imbuhnya.
“Ini (pemekaran) harus didukung oleh seluruh lapisan masyarakat. Karena pemekaran ini adalah untuk keadilan sosial, percepatan pembangunan, dan kesejahteraan masyarakat Bekasi,” katanya lagi.
Sedangkan Ketua DPRD Kabupaten Bekasi, BN Holik Qodratullah, menyambut baik perjuangan yang dilakukan oleh PKBU. namun demikian, bahwa adanya keinginan pemekaran Bekasi semata-mata adalah untuk bagaimana meningkatkan kesejahteraan bersama.
Menurutnya, DPRD Kabupaten Bekasi pada prinsipnya akan mendorong percepatan adanya Bekasi Utara. “Kami akan dorong apa yang menjadi asprirasi masyarakat. Tentunya, hal ini adalah bagian dari perjuangan yang panjang,” ucapnya.
Namun, ia meminta, untuk sementara jangan pernah ada di otomi antara Utara dan Selatan. “Kita sama satu Bekasi. Dan jangan sampai ada gejolak, tempuh lah perjuangan melalui cara- cara yang elegan,” tandasnya.
Pasalnya, di sisi lain, masalah kesenjangan (antara Bekasi wilayah Utara dan Selatan) yang disuarakan dan menjadi alasan munculnya rencana pemekaran, tidak bisa dilihat dari satu sudut pandang saja.
“Sebab menurut orang Selatan katanya prioritas pembangunan dibawa ke Utara, tapi anggapan sebaliknya juga dikatakan oleh orang di Utara. mudah-mudahan, lahirnya PKBU adalah solusi bagaimana masyarakat Bekasi di wilayah Utara dan Selatan bisa sejahtera bersama,” ungkap BN Holik.
Masih Pada Lokasi Acara H.Damin Sada menyempatkan waktu untuk Sesi wawancara mengatakan, “Bahwa Saya tidak terima jika acara ini dimanfaatkan oleh orang yang lebih mementingkan jabatan yang haus kekuasaan,” tegasnya.
Terakhir Damin pun mengingatkan, “Sosok tokoh tidak bisa hanya dilihat dari harta kekayaannya saja. jika tidak berbuat apa-apa untuk masyarakat bekasi, jadi jangan macem-macem di bekasi, manis bicara nanti jadi Diabetes dan ingat Jika macem-macem dengan Bekasi akan berhadapan dengan Gua,” pungkasnya yang juga merupakan tokoh masyarakat Bekasi, sekaligus ketua umum jajaka nusantara. (Husen Kembar)